Namanya
manusia,
Kalau bukan jodoh, mau keduanya saling suka sekali pun, mau berusaha sekuat apa pun, mau sedekat apa pun,
Kalau bukan jodoh, mau keduanya saling suka sekali pun, mau berusaha sekuat apa pun, mau sedekat apa pun,
Tetap
tidak akan bisa bersama.
Sebaliknya..
Kalau
yang namanya sudah jodoh, mau tidak suka sekali pun, jauhnya kayak apa, tidak
pernah kenal, tidak pernah melihat,
Ya pasti
akan didekatkan oleh Alloh
Jadi,
Terima
saja garis takdir yang sudah ditetapkan-Nya
Insya Alloh,
Akan ada
laki-laki atau wanita lain yang lebih baik yang telah menunggu.
Kalau
kita baik di mata Alloh,
Insya Alloh,Alloh pun
akan memberikan jodoh yang sepadan dengan diri kita.
Alloh subhanahu
wa Ta’ala berfirman, “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki
yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula),
dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). … “ [QS. An-Nûr ayat 26]
Dari Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ruh-ruh itu seperti tentara yang saling berhimpun dan saling berhadapan. Apabila mereka saling mengenal (sifatnya, kecenderungannya dan sama-sama sifatnya), maka akan saling bersatu, dan apabila saling berbeda maka akan tercerai-berai.” [HR. Muslim]
Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama mengatakan, maknanya
mereka adalah sekelompok manusia yang berkumpul atau manusia yang
bermacam-macam lagi berbeda-beda. Ruh-ruh itu saling mengenal karena suatu
perkara yang Allah Subhânahu wa Ta’âlâ menciptakan ruh-ruh
itu di atasnya. Ada yang mengatakan, karena mereka dijadikan Allah Subhânahu wa Ta’âlâ di atas sifat-sifat yang saling mencocoki dan
tabiat yang saling bersesuaian. Ada yang mengatakan, karena mereka diciptakan
secara bersama kemudian jasad mereka saling berpisah, sehingga yang mencocoki
tabiat yang lain, dia akan bersatu dengannya. Dan yang saling berjauhan tabiatnya,
maka dia akan lari dan menyelisihinya.
Al-Khaththabi dan
lainnya berkata bahwa persatuan mereka adalah kebahagiaan atau kesengsaraan
ketika Allah Subhânahu wa Ta’âlâ menciptakan mereka pada awalnya. Dan ruh-ruh
itu terbagi menjadi dua kelompok yang saling berlawanan, jika jasad-jasad itu
saling bertemu di dunia maka mereka akan bersatu atau berselisih sesuai yang
mereka diciptakan di atasnya. Sehingga orang yang baik cenderung kepada orang
yang baik, dan orang yang jahat juga cenderung kepada orang yang jahat. [Syarah Muslim (16/pada hadits no. 2638]
Dan di
dalam suatu permisalan:
"Setiap
orang yang memiliki persamaan bentuk dengan orang lain, maka dia akan
mencintainya."
Dalam
permisalan yang lain:
"Sesungguhnya
burung-burung itu akan bertengger bersama burung yang sama bentuknya sehingga
setiap orang akan mencintai yang semisal dengannya."
Oleh
karena itu,
Mari,
kita meluruskan niat kita dan memperbaiki diri kita dalam hal ketaqwaan,
ibadah, amal sholih, juga adab dan akhlak kita sebagaimana yang Alloh dan
Rasul-Nya telah tetapkan, semampu yang bisa kita lakukan.
Insya Alloh,
Jodoh
kita akan datang di waktu yang paling “tepat”, paling “pas”, dan paling terbaik
untuk kita.
Dan tidak
ada kata galau selagi belum menemukan siapa jodoh kita. Karena itu
berarti Alloh “memberikan” tambahan waktu bagi kita untuk mempersiapkan diri,
mengasah kemampuan kita sebagai bekal mengarungi bahtera rumah tangga kelak.
Jadi,
tidak perlu risau dan galau yang berlebihan. Syukuri
saja waktu yang ada. Bersikap
pertengahan, tidak berlebihan, juga tidak bergampangan. Dan yang
paling penting memperbanyak berdo’a memohon kepada Alloh
Memanfaatkan
waktu sebaik-baiknya juga untuk belajar, bekerja, menghafal, dan hal-hal
bermanfaat lainnya yang mungkin tidak akan pernah kita dapatkan secara maksimal
apabila kita telah menikah nanti.
Karena bisa dipastikan setelah menikah nanti, semakin banyak ujiannya.. Semakin banyak tanggung jawabnya dan hal-hal lain yang harus kita urus.
Misal menyukai seseorang....
Baiknya
tidak perlu diceritakan kepada orang lain.
Boleh lho
suka sama seseorang,
Hanya saja
adab dalam menyukainya.
Ketika
kita menyukai seseorang, lalu kita diam, hanya menceritakannya kepada Alloh,
dan kita bersabar..
Insya Alloh, dapat pahala
Indah
bukan???
Ath-Thohawi menukil dalam Kitab Haasyi’ah Marakil Falah dari Imam Suyuthi yang mengatakan bahwa
termasuk dari golongan syuhada di akhirat ialah orang-orang yang mati dalam
kerinduan dengan tetap menjaga kehormatan diri dan disembunyikan dari
orang-orang meskipun kerinduan itu timbul dari perkara yang haram sebagaimana pembahasan
dalam masalah cinta.
Makna
ucapan Suyuthi adalah orang-orang
yang memendam kerinduan baik laki-laki maupun perempuan, dengan tetap menjaga
kehormatan dan menyembunyikan kerinduannya sebab dia tidak mampu untuk
mendapatkan apa yang dirindukannya dan bersabar atasnya sampai mati karena
kerinduan tersebut maka dia mendapatkan pahala syahid di akhirat.
Hal ini
tidak aneh jika fahami kesabaran orang ini dalam kerinduan bukan dalam kefajiran
yang mengikuti syahwat dan dia bukan orang yang rendah yang melecehkan
kehormatan manusia bahkan dia adalah seorang yang sabar, menjaga diri meskipun
dalam hatinya ada kekuatan dan ada keterkaitan dengan yang dirindui, dia tahan
kekerasan jiwanya, dia ikat anggota badannya sebab ini di bawah kekuasaannya.
Adapun hatinya dia tidak bisa menguasai maka dia bersabar atasnya dengan sikap afaf (menjaga diri) dan menyembunyikan
kerinduannya sehingga dengan itu dia mendapa pahala.
Berhati-hati
pula lah dari penyakit Al-‘Isyq (cinta yang berlebihan,
mabuk asmara)
Penyakit
yang hanya menimpa orang-orang yang hatinya kosong dari rasa mahabbah (cinta) kepada Alloh, selalu
berpaling dari apa yang telah Alloh tetapkan, memenuhi hatinya dengan kecintaan
yang sangat berlebih kepada selain-Nya, lebih mendahulukan apa yang disenangi
oleh orang yang dicintainya.
Ada pun
manusia yang hatinya dipenuhi rasa cinta kepada Alloh, meyakini akan adanya
pertemuan dengan Robb-Nya di Hari Akhir nanti, Maka, dia
akan mampu melawan dan membentengi dirinya dari penyakit Al-‘isyq untuk masuk ke dalam
qolbunya.
Apabila seseorang
sudah terlanjur terjangkit penyakit Al-‘Isyq
Perbanyaklah
memohon pertolongan kepada Alloh dan semakin menggiatkan diri menghadiri
majelis ilmu
Karena di
majelis ilmu nanti, kita akan bertemu dengan teman-teman yang sholih, mengkaji
ilmu-ilmu akhirat yang akan menentramkan jiwa kita
Insya Alloh,
Majelis
ilmu ini akan menjadi penawar dan pengobat hati kita yang telah sakit.
_______________________________________________________________
Referensi :
-http://ulamasunnah.wordpress.com/2009/03/09/mengutamakan-menikah-dengan-wanita-yang-shalihah-dan-sebaliknya/
-http://menikahsunnah.wordpress.com/cinta/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar