بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
CATATAN DARS
" SEBAB-SEBAB YANG MENDATANGKAN
KEBERKAHAN "
- Sesuatu
yang sedikit, jika diberkahi akan memberikan banyak kecukupan. Sebaliknya,
sesuatu yang tidak diberkahi, sekalipun jumlahnya banyak tetap tidak akan mendatangkan
kecukupan. Ini lah yang menjadi pembeda antara sesuatu yang diberkahi dengan
yang tidak diberkahi.
- Keberkahan
merupakan kebaikan, sebab diluaskannya kebaikan pada sesuatu. Keberkahan itu
sesuatu yang dicari pula. Para Nabi dan Rosul pun juga memohon keberkahan
kepada harta-harta mereka, istri-istri mereka, dan anak-anak keturunan mereka.
- Syari’at
Islam penuh dengan keberkahan. Salah satu contohnya, dalam sebuah hadits,
amalan yang rutin dilakukan oleh seorang hamba, ketika ia sedang sakit atau
dalam keadaan bersafar, maka akan tetap terhitung baginya melakukan amalan
tersebut. Ini menunjukkan bahwa pada amalan sholih yang rutin itu diberkahi
oleh Alloh sehingga ketika datang ‘udzur (penghalang) bagi dirinya untuk melakukannya,
akan tetap terhitung sebagai pahala melakukannya.
Nabi Shalallahu’alaihi Wa sallam bersabda, “Apabila seorang hamba sakit
atau bepergian, maka ditulis baginya pahala amalan yang biasa dia lakukan saat
dia sedang sehat dan tidak bepergian,” (HR
Bukhari, No. 2996).
Ada pun Sebab-sebab yang Mendatangkan Keberkahan antara lain :
1.) Memperbaiki tauhid, memupuk
keimanan, dan memperbaiki ketaqwaan.
è Alloh Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan
melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (Para Rosul), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al A’rof : 96)
è Allah Subhaanahu waTa’ala berfirman“Barangsiapa bertakwa kepada Allah,
niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS.
Ath Tholaq: 2-3).
2.) Beramal sesuai dengan Sunnah dan
Tuntunan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Salah
satu contoh amalan yang diberkahi karena mengikuti Sunnah, yaitu makan bersama.
è Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “‘Makanlah bersama-sama dan janganlah sendiri-sendiri karena
sesungguhnya makanan satu orang itu cukup untuk dua orang. Makanan dua orang
itu cukup untuk empat orang. Makanan empat orang itu cukup untuk delapan
orang.” (HR Muslim, No. 2059)
3.) Menuntut Ilmu Agama.
Ilmu agama
adalah ibadah yang diberkahi di mana pun. Mengandung keberkahan yang besar di
dalamnya. Mengajak seseorang kepada kebaikan ketika ilmu tersebut ia ajarkan
kepada orang lain.
è Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
bersabda“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan
memahamkannya dalam urusan agama.” (HR.
Bukhari nomor 71 dan Muslim nomor 1037).
è Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda
”Maka demi Allah, andaikata Allah memberikan hidayah kepada seseorang
disebabkan karena engkau, maka itu lebih baik bagimu daripada unta merah
(lambang kekayaan orang Arab).” (HR. Bukhâri,
No. 3009 dan Muslim)
4.)
Mengambil Harta dengan cara yang halal.
è Hadits riwayat Abu Said Al-Khudri radhiyallahu
'anhu, ia berkata : Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam berdiri
berkhutbah kepada kaum muslimin. Beliau bersabda, “… Barang siapa mengambil
harta sesuai dengan haknya, maka ia diberkati dalam harta itu. Dan barang siapa
mengambil harta tidak menurut haknya, maka ia seperti orang yang makan, tapi
tidak pernah kenyang.” (Shahih Muslim
No.1742)
5.)
Mengambil harta dengan jiwa yang tenang, tidak tamak, dan tidak berlebihan
dalam mengejarnya,
è Dari Hakim
bin Hizam radhiyallahu ‘anhu. ia
berkata : Saya pernah meminta kepada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka,
beliau memberi saya. Kemudian saya meminta lagi kepada beliau dan beliau pun
memberi lagi. Kemudian beliau shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Hakim, sesungguhnya harta itu hijau lagi
manis. Barangsiapa yang mencarinya untuk kedermawanan dirinya (tidak tamak dan
tidak mengemis), maka harta itu akan memberkahinya. Namun, barangsiapa yang
mencarinya untuk keserakahan, maka harta itu tidak akan memberkahinya, seperti
orang yang makan namun tidak kenyang. Tangan yang di atas lebih baik daripada
tangan yang di bawah” (HR. Bukhari, No.
1472 dan Muslim, No. 1035).
6.) Jujur dalam bertransaksi, dalam menjual,
dalam berserikat, dan sebagainya.
è Dan Nabi
shalallahu 'alaihi wasallam bersabda
"Dua orang yang saling berjual beli punya hak untuk saling memilih selama
mereka tidak saling berpisah, maka jika keduianya saling jujur dalam jual beli
dan menerangkan keadaan barang-barangnya (dari aib dan cacat), maka akan
diberikan barokah jual beli bagi keduanya, dan apabila keduanya saling berdusta
dan saling menyembunyikan aibnya maka akan dicabut barokah jual beli dari
keduanya" (HR. Abu Dawud dan
Nasa'i, dan shahihkan oleh Syaikh Al Bany dalam Shohih Jami’, No. 2886)
7.) Ridho
terhadap pemberian Alloh.
è Alloh Subhaanahu wa Ta’ala berfirman, “Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan, "Inna lillaahi
wa inna ilaihi rooji`uun" Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang
sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk." (QS.
Al-Baqarah: 155-157)
8.)
Istighfar dan Taubat
è Peringatan dari Nabi Hud kepada kaumnya,
"Hai kaumku. Mohon ampunlah engkau kepada Alloh, dan bertaubatlah
kepada-Nya. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan dia
menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa." (QS. Huud: 52)
9.)
Menyambung Tali Silahturahim
è Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang senang
untuk dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali
silaturrahim (hubungan antar kerabat).” (HR.
Bukhari dan Muslim).
10.)
Istikhoroh dalam setiap perkara yang hendak dilakukan.
è Do’a istikhoroh yang artinya, “…Ya Alloh, bila
Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku, kehidupanku dan
kesudahan urusanku ini -atau beliau bersabda: di waktu dekat atau di masa
nanti- maka takdirkanlah buatku dan mudahkanlah, kemudian berikanlah berkah
padanya. …” (HR. Al-Bukhari, No. 1162)
Ada pun
sebab-sebab yang menahan datangnya keberkahan adalah kebalikan dari hal-hal
yang menjadi sebab datangnya keberkahan.
- Para
Nabi juga memohon keberkahan.
è Dari Anas
bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendatangi Ummu Sulaim (ibunya Anas). Ketika itu
Ummu Sulaim mengatakan bahwa Anas (anaknya) siap menjadi pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau mendoakan Anas dalam
urusan akhirat dan dunianya. Di antara do’a beliau pada Anas adalah,
“Ya Allah, tambahkanlah rizki padanya berupa harta dan anak, serta berkahilah dia dengan nikmat tersebut.”
(HR. Bukhari no. 1982 dan Muslim no. 660).
Do’a beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun terkabul. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu pun memiliki harta yang banyak, anak dan cucunya pun berjumlah lebih dari seratus.
è Kemudian, contoh yang berikutnya. diriwayatkan
dari Gharqadah bahwa ia berkata,
“Aku mendengar orang-orang kampung (Al-Hayy) menuturkan dari ‘Urwah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberinya uang satu dinar untuk dibelikan satu ekor kambing. ‘Urwah kemudian membelikan dua ekor kambing dengan uang satu dinar tadi, lalu menjual satu di antaranya dengan harga satu dinar. ‘Urwah kembali kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan membawa seekor kambing dan uang satu dinar. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun mendoakan keberkahan untuk ‘Urwah.”
(Shohih Al-Bukhari, Musnad Imam Ahmad, Sunan Abi Dawud, Sunan at-Tirmidzi, dan Sunan Ibn Majah).
Oleh
karena itu, perbanyaklah berdo’a memohon keberkahan, baik untuk ilmu kita,
harta kita, keluarga kita, bumi tempat tinggal kita agar kita senantiasa berada
pada hal-hal yang menyejukkan pandangan dan hati kita serta semakin mendekatkan
diri kita kepada Alloh Subhaanahu wa Ta’ala.
[Faidah dari Kajian Intensif “Fiqh Puasa dan Rahasianya”]
____________________________________________________________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar