بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
JUMLAH RAKAAT
SHOLAT WITIR
Oleh : Al-‘Ustadz Dzulqarnain Muhammad Sunusi
A.JUMLAH
RAKAAT SHALAT WITIR
Ada beberapa hadits yang menjelaskan tentang
jumlah rakaat shalat Witir Rasulullah
shallallâhu ‘alaihi wa sallam. Di
antaranya adalah:
Dari ‘Abdullah bin Abi Qais radhiyallâhu ‘anhu, beliau berkata,“Saya berkata kepada Aisyah, ‘Berapa (rakaat) kebiasaan Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam dalam hal mengerjakan shalat Witir?’ Beliau menjawab, ‘Adalah beliau mengerjakan shalat Witir sebanyak 4 dan 3 (rakaat), sebanyak 6 dan 3 (rakaat), sebanyak 8 dan 3 (rakaat), serta sebanyak 10 dan 3 (rakaat). Beliau tidaklah pernah mengerjakan shalat Witir sebanyak kurang dari 7 (rakaat) dan tidak (pula) lebih dari 13 (rakaat).’.”
[Diriwayatkan oleh Ahmad, Ishâq bin Râhawaih, Abu Dawud, Ath-Thahâwy, Al-Baihaqy, dan lain-lain. Sanadnya jayyid menurut Syaikh Al-Albâny dan dihasankan oleh Syaikh Muqbil.]
Dari Abu
Ayyub Al-Anshâry radhiyallâhu ‘anhu,
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Shalat Witir adalah haq atas setiap muslim, maka barangsiapa yang suka mengerjakan shalat Witir sebanyak 5 (rakaat), hendaknya ia kerjakan, barangsiapa yang suka mengerjakan shalat Witir sebanyak 3 (rakaat), hendaknya ia kerjakan, dan barangsiapa yang suka mengerjakan shalat Witir sebanyak 1 (rakaat), hendaknya ia kerjakan.”
[Diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasâ`iy, Ibnu Mâjah, dan lain-lain. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albâny dalam Shalâtut Tarâwîh hal. 84 (cet. kedua), dan dihasankan oleh Syaikh Muqbil dalam Al-Jâmi’ Ash-Shahîh 2/163. Dalam Fathul Bâry, Ibnu Rajab menyebutkan bahwa Abu Hâtim, An-Nasâ`iy, Al-Atsram, dan lain-lain menguatkan riwayat hadits ini secara mauquf]
Dari dua hadits di atas dan beberapa hadits
yang akan datang, diketahui bahwa, dari perbuatan beliau, pelaksanaan shalat
Witir Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam tidaklah kurang dari 7 rakaat
dan tidak lebih dari 13 rakaat. Beliau juga menuntun melalui lisan beliau
tentang pembolehan pelaksanaan shalat Witir sebanyak 5,3.dan 1 rakaat.
B.SIMPULAN
CARA PELAKSANAAN SHALAT WITIR
Ada pun bentuk pelaksanaannya adalah sebagai
berikut :
- Bila
sebelas dan tiga belas rakaat, shalat Witir dikerjakan dengan cara bersalam
(mengakhiri salam) setiap dua rakaat, dan ditambah satu rakaat.
- Bila
sembilan rakaat, shalat Witir dikerjakan dengan cara dua kali tasyahhud,
yaitu bertasyahhud pada rakaat kedelapan tanpa bersalam, kemudian langsung
berdiri untuk mengerjakan rakaat kesembilan, lalu bertasyahhud kemudian
bersalam.
- Bila
tujuh rakaat, boleh dikerjakan dengan cara tidak bertasyahhud, kecuali pada
rakaat terakhir kemudian bersalam, dan boleh bertasyahhud pada rakaat keenam
tanpa bersalam, lalu melanjutkan pelaksanaan rakaat ketujuh, kemudian
bertasyahhud dan bersalam.
- Bila
lima rakaat, dikerjakan dengan cara tidak bertasyahhud tasyahhud, kecuali
pada rakaat terakhir kemudian bersalam.
- Bila
tiga rakaat, boleh dikerjakan dengan dua cara, dengan ketentuan bahwa pelaksanaan
shalat tersebut tidak menyerupai shalat Maghrib menurut pendapat yang lebih
kuat, yaitu:
1. Mengerjakan tiga rakaat sekaligus dengan
sekali salam.
2. Mengerjakan dua rakaat lalu bersalam,
kemudian berdiri lagi untuk mengerjakan satu rakaat lalu bersalam.
- Bila satu rakaat, tentunya dikerjakan
dengan satu kali bersalam.
Pembahasan jumlah rakaat
shalat Witir ini telah diterangkan oleh Ibnu
Rajab secara meluas dan mendetail, lengkap dengan uraian perbedaan pendapat
para ulama. Simpulan ringkas di atas adalah simpulan dari keterangan Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam pembahasan
ini, dan penyebutan uraian dalil-dalil terhadap sebagian kaifiyah di atas akan
berlalu. Wallâhu Ta’âlâ A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar