Senin, 29 Februari 2016

Karakteristik Para Penghuni Surga







بسم الله الرحمن الرحيم 



... Catatan Kajian ...


- Sifat-sifat penghuni Surga dijelaskan di dalam Al Qur’an Surat Al Furqon ayat ke 63 – 76 yang Alloh sebutkan sifat-sifat yang pantas dimiliki oleh para penghui Surga.

- Pada Hari Akhir nanti, ada seseorang yang paling terlambat memasuki Surga, tetapi dia mendapatkan kenikmatan 10x dari kenikmatan yang didapat oleh raja yang paling mulia di dunia. Inilah tingkatan Surga yang terendah.

- Dan sering kita jumpai apabila Alloh menyebutkan kata Surga di dalam Al Qur’an, di akhir ayat Alloh berkata, “.. Itulah balasan bagi orang yang berbuat kebajikan.”


KARAKTERISTIK PARA PENGHUNI SURGA :


1. Surat Al Furqon ayat ke-63 : Mereka yang Berjalan di Muka Bumi dalam Keadaan Tenang, Tidak Terburu-buru, dan Merendah di Hadapan Orang-orang yang Beriman

- Alloh berfirman, “Adapun hamba-hamba Alloh Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang yang jahil menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. “

- Nasihat Luqman kepada anaknya, ““Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Lukman: 19).

- Yang dimaksud Haunan Sakinan adalah berjalan dengan tenang, tidak terburu-buru, tapi juga tidak berlemah-lemah atau lesu karena pada sebagian hadits dijelaskan bahwa Rosululloh juga berjalan dengan tegas. Kemudian ada dalil lain juga yang memerintahkan untuk berjalan dengan tenang ketika mendatangi sholat.

 - Syaikh Muqbil rohimahulloh pernah ditanya bagaimana dengan orang yang sering terlambat menghadiri sholat? Jawab beliau berarti orang itu harus dicela (tidak mengerti).



2. Surat Al Furqon Ayat ke-63 : Mereka yang Tidak Terpengaruh dengan Ucapan Orang-orang Jahil  yang Berkata Jelek

- Alloh berfirman, “Adapun hamba-hamba Alloh Yang Maha Penyayang itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang yang jahil menyapa mereka (dengan kata-kata yang menghina), mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan. “

- Maksudnya adalah mereka yang apabila ada orang-orang jahil yang berkata jelek kepada mereka, mereka tidak membalasnya dengan hal yang semisal. Tapi, mereka memaafkan, mengatakan dengan perkataan yang baik-baik.

- Hadits tentang dua orang yang salah satunya sedang mencaci-maki saudaranya. Lalu, orang yang dicaci hanya mengatakan ‘Assalamu’alaykum’. Maka, Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam bersabda, “ Sesungguhnya malaikat selalu berada diantara kalian berdua. Ketika engkau membalas cacian saudaramu dengan hal yang lebih baik, maka malaikat akan berkata, ‘ Semoga keselamatan atasmu dan bukan untuk orang yang mencela.’ “ Imam Ibnu Katsir menjelaskan hadits ini Hasan Shohih.



3. Al Furqon ayat ke- 64 : Mereka yang Melalui Malamnya untuk Sujud Kepada Robb Mereka

- Alloh berfirman, “…Dan orang yang melalui malam mereka dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.”

- Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam tidak pernah meninggalkan sholat malam. Bahkan Abu Hurairoh rodhiyallohu ‘anhu yang beliau senang bergadang untuk mempelajari ilmu, Rosululloh perintahkan untuk sholat malam sebelum tidur jika khawatir tidak akan terbangun.

- Sholat malam perkara yang sangat ditekankan dan ini ditunjukkan dengan hadits Nabi yang memerintahkan kita apabila khawatir tidak bisa bangun untuk sholat malam untuk melakukannya sebelum tidur. Kalau bukan perkara yang sangat ditekankan, Nabi tidak akan memerintahkan demikian.



4. Al Furqon Ayat 65 - 66 : Mereka yang Sering Memohon agar dijauhkan dari Api Neraka

- Alloh berfirman, “…Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. “

- Mereka yang sering memohon agar dijauhkan dari api neraka karena seperti yang dijelaskan dalam hadits ada penduduk bumi yang ketika di dunia mendapat banyak sekali kenikmatan, lalu ketika dia dimasukkan ke dalam Neraka, maka dia berkata bahwa  dia tidak pernah merasakan sedikit pun kenikmatan di dunia yang dulu pernah dirasakannya.



5. Al Furqon ayat ke-67 : Mereka yang Pertengahan dalam Membelanjakan Hartanya

- Alloh berfirman, “…Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”

- Tidak berlebihan dan tidak terlalu pelit, tidak membeli hal-hal yang dapat melalaikan. Bukan maksudnya seluruh hartanya dia belanjakan di jalan Alloh. Sebab Al Isrof (boros) seperti yang dikatakan Ibnu Mas’ud, “ Sesuatu yang sedikit, tapi tidak pada tempatnya juga disebut isrof. “

- Harta diantara manfaat dan cobaan. Harta menjadi ujian saat kita membelanjakannya dan menjadi kemuliaan ketika kita membelanjakannya sesuai tempatnya.



6. Al Furqon Ayat ke-68 : Mereka yang Tidak Menjadikan Selain Alloh Sebagai Tandingan dalam Peribadatan Kepada-NYA

-  Alloh berfirman, “…Dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah…”

- Ibnu Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu bertanya kepada Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam, “ Dosa apakah yang paling besar?” Beliau menjawab, “ ENGKAU MENJADIKAN ALLOH SEBAGAI TANDINGAN DALAM PERIBADATANMU PADAHAL ALLOH-LAH YANG MENCIPTAKAN ENGKAU.” [Al Hadits]

- Kisah Nabi Ibrohim ‘alaihissalam dengan Raja Namrud. Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrohim, “ Mengapa engkau menyembah Alloh?” Nabi Ibrohim menjawab dengan hujjah yang sangat kuat yang membuat Raja Namrud terdiam, “ KARENA ALLOH-LAH YANG MENGGERAKKAN MATAHARI DARI BARAT DAN TIMUR.”



7. Al Furqon Ayat 68 – 71 : Mereka yang Tidak Membunuh Jiwa Tanpa Alasan yang dibenarkan Syari’at

- Alloh berfirman, “…dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Alloh (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar. ...”

- Setiap muslim dengan muslim lainnya adalah haram darah, harta, dan kehormatannya, kecuali yang memang dibolehkan secar syari’at.

- Hak di dalam Islam ada 3 :
1. Orang yang sudah menikah lalu berbuat zina, maka dia dirajam hingga meninggal
2. Orang yang membunuh jiwa karena untuk menegakkan hukum Qishos
3. Orang yang murtad, maka dia diserahkan ke pemerintah dan berlaku padanya hukum bunuh

- Siksaan yang dilipatgandakan bagi orang yang membunuh jiwa yang diharamkan untuk dibunuh, kecuali apabila ia bertaubat dengan sebenar-benarnya dan beramal sholih, maka dosanya akan dihapus.



8. Al Furqon Ayat 68 – 71 : Mereka yang Tidak Melakukan Perzinahan

- Alloh berfirman, “…dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina ... ”



9. Al Furqon Ayat ke-72 : Mereka yang Tidak Memberikan Persaksian Palsu

- Alloh berfirman, “ Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, ..”



10. AL Furqon Ayat ke- 72 : Mereka yang Apabila Melalui Perbuatan atau Perkataan atau Perkumpulan yang Sia-sia atau Jelek, Mereka Segera Melaluinya untuk Menjaga Kemuliaan Dirinya

- Alloh berfirman, “ ... dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. “

- Mereka yang apabila melalui suatu keadaan yang di dalamnya ada kejelekan atau kesia-siaan, mereka berlalu meninggalkan demi menjaga kemuliaan mereka.



11. Al Furqon Ayat ke- 73 : Mereka yang Mendengar Perintah Alloh, Tidak Berpaling, atau Bersikap Cuek

- Alloh berfirman, “… Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat- ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang- orang yang tuli dan buta.”

- Mereka mendengar dan taat kepada perintah-perintah dibacakan kepada mereka dan tidak bersikap cuek, seolah-olah tidak tahu, dan mengambil pelajaran dari ayat-ayat Alloh tersebut.



12. Al Furqon Ayat 73 – 76 : Mereka yang Berdo’a Kepada Alloh agar Mendapatkan Istri dan Anak Keturuan yang Sholih yang Menjadi Penyejuk Hati Mereka

- Alloh berfirman, “ Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka Itulah orang yang dibalas dengan kedudukan yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. “

- Qurrota A’yun (penyejuk jiwa) dengan mengajarkan agama kepada istri dan anak-anak sehingga tumbuh kecintaan pada diri mereka kepada Islam.


__________________________________________________________________

[ Faidah dari Ustadz Sa’id Ruslan @Masjid Al Muhajirn Wal Anshor, Januari 2016 ]





Tidak ada komentar: