Rabu, 04 Februari 2015

Faidah Hadits Arba'in ke-4





Bismillahirrohmanirrohiim, 
Berikut ini faidah yang didapatkan dari pembahasan Hadits Arba'in ke-4 yang disampaikan oleh Al-Ustadz Said Ruslan -hafizhahulloh- di Masjid Al-I'tishom, Jakarta Pusat dua pekan yang lalu. Bagian ini yang paling memberikan kesan dibanding faidah lainnya ketika itu, yakni tentang tidak bolehnya seseorang merasa aman dari fitnah, walaupun dia seorang yang 'alim, 'abid sekalipun dan tidak bolehnya seseorang berputus asa dari rahmat Alloh sebanyak apa pun dosa-dosanya.


Hadits Arba'in ke-4 :

 عن أبي عبد الرحمن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق : إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة, ثم يكون علقة مثل ذلك, ثم يكون مضغة مثل ذلك, ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح, ويؤمر بأربع كلمات: بكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو سعيد. فو الله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار فيدخلها, وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة فيدخلها
 [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abi Abdirrohman Abdillah bin Mas’ud rodhyiallohu ’anhu, beliau berkata : 
"Telah menceritakan kepada kami Rosululloh Shollallahu ’alaihi wa sallam yang beliau adalah seorang yang jujur dalam menyampaikan, dan berita yang disampaikan kepadanya adalah benar, bahwa penciptaan salah seorang diantara kalian disempurnakan dalam perut ibunya selama empat puluh hari, atau empat puluh malam, kemudian menjadi segumpal darah dalam empat puluh hari berikutnya, kemudian menjadi segumpal daging dalam empat puluh hari berikutnya, kemudian Alloh mengutus malaikat kepadanya dan memerintahkan untuk menetapkan empat hal, yaitu entang rizky-nya, ajalnya, amalnya, nasibnya setelah mati (sengsara ataukah bahagia). Kemudian Alloh meniupkan ruh padanya. Sungguh ada salah seorang diantara kalian yang melakukan amalan-amalan penghuni Surga hingga  jarak antara dia dengan Surga hanya sehasta, namun takdir telah mendahului dia sehingga dia pun melakukan amalan penghuni Neraka dan dia pun masuk ke dalamnya. Dan sungguh ada salah seorang diantara kalian yang melakukan amalan penghuni Neraka hingga jarak antara dia dengan Neraka hanya sehasta, namun kemudian takdir mendahuluinya sehingga dia pun melakukan amalan penghuni Surga dan dia pun masuk ke dalamnya. " [HR. Bukhory dan Muslim]


Faidahnya :

Berhati-hatilah pada setiap langkah kita. Jangan merasa takjub atau kagum kepada diri sendiri karena sering melakukan perbuatan baik karena Alloh dapat mengubah kondisi seseorang kapan pun DIA kehendaki, seperti hadits di atas : Dia sering melakukan amalan Surga, hanya tinggal sejengkal saja, tetapi catatan Alloh mendahului.

Sebagai pengingat :
Dahulu ada 2 orang yang dikenal sebagai sahabat Nabi, tetapi pada akhirnya keduanya berada di Neraka.

Yang pertama adalah  sahabat Nabi yang bernama Kirkirah yang biasa ditugaskan oleh Nabi Shollallohu 'alaihi wa Sallam untuk menjaga perbekalan. Ketika Kirkirah meninggal, Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam berkata bahwa Kirkirah di Neraka. Para sahabat bertanya mengapa. Ternyata Kirkirah ini telah berkhianat. Dia mengambil sebuah mantel yang diambilnya dari harta rampasan perang sebelum dibagikan yang dengan perbuatannya itu menjerumuskannya ke dalam  api Neraka.

Yang kedua adalah sahabat Nabi yang dikenal tangguh dalam peperangan, tidak membiarkan musuh -musuhnya, melainkan pasti dibunuhnya hingga para sahabat merasa kagum akan keberaniannya. Tetapi, Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam berkata  bahwa sahabat tersebut di Neraka. Para sahabat  lainnya bertanya-tanya. Lalu salah seorang dari mereka memutuskan untuk pergi mengikutinya. Kemudian sahabat yang dikenal pemberani itu terkena panah atau tombak dan terluka. Dia mengeluh kesakitan dan merasa tak sanggup menahan sakit. Akhirnya, ia arahkan pedangnya ke dada hingga matilah ia dalam keadaan membunuh dirinya sendiri!!!!

Oleh karena itu, janganlah juga memandang rendah, meremehkan orang lain atau suatu kaum yang saat ini bergelimang dosa dan maksiat karena  " ... ada salah seorang diantara kalian yang melakukan amalan penghuni Neraka hingga jarak antara dia dengan Neraka hanya sehasta, namun kemudian takdir mendahuluinya sehingga dia pun melakukan amalan penghuni Surga dan dia pun masuk ke dalamnya. "

Asy-Syaikh Muqbil -rohimahulloh- pernah berkata -yang secara makna-, "Seseorang yang penuh dengan dosa, janganlah berputus asa dari rahmat Alloh. Kepada orang yang sedang di atas ketaqwaan, maka istiqomahlah karena yang dinilai adalah amalan penutup kita. Ingatlah kisah pembunuh 100 jiwa yang menjadi Ahlul Jannah, kisah sahabat Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam yang ikut berjihad, tapi amalan penutupnya adalah bunuh diri hingga menjadilah dia penghuni Neraka. Maka, berusahalah meraih kebaikan, meninggalkan amalan penduduk Neraka.

Ingatlah bahwa ALLOH tidak akan merubah keadaan suatu kaum hingga dia merubah apa yang ada pada dirinya sendiri. Ini juga peringatan untuk jangan hanya bersandar pada takdir dan bersemangat kepada hal-hal yang membawa kebaikan untuk kita.

Kemudian jangan merasa tenang dengan perbuatan dosa dan maksiat yang sering kita lakukan dengan berdalihkan bahwa setiap amalan tergantung pada penutupnya : ' Toh ketika akan meninggal nanti saya bisa bertaubat. ' Tahukah bahwa DOSA dan MAKSIAT mempengaruhi amalan penutup kita. Ibnu Rojab -rohimahulloh- membawakan atsar dari Abdul 'Aziz bin Abi Ruwad -yang secara makna-, " Saya pernah mendatangi seorang yang akan meninggal yang sedang ditalqin lalu dia meninggal dalam keadaan kafir. Saya pun bertanya kepada orang-orang disekitar itu. Ternyata mayit ini dahulunya adalah pecandu minuman keras yang sangat kuat. Lalu saya pun berkata, ' Takutlah terhadap dosa sehingga dengannya amalan penutup kita menjadi jelek. ' " Kemudian ingat juga hadits dimana para sahabat bertanya kepada Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam apakah mereka (para sahabat) masih harus memiliki rasa takut untuk terjerumus dalam kemaksiatan sekalipun mereka semuanya adalah orang yang beriman kepada Alloh dan Rosul-NYA dan ajaran Islam dimana Nabi menjawab 'Ya, karena sesungguhnya hati seorang hamba berada diantara jari-jemari Alloh.'.

Demikian yang bisa saya tulis. Semoga bermanfaat terkhusus untuk diri saya. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, mohon koreksiannya. 

Jazakumullohu khoyro.

 ____________________________________________________________________________








Tidak ada komentar: